Silahkan Klik

Rabu, 07 Maret 2012

Efektivitas kebijakan lima soal ujian nasional 2011


Pendahuluan      
            Ujian Nasional (UN) tahun 2011 sesuai jadwal dipastikan digelar pada 18-21 April 2011 untuk jenjang SMA/MA dan yang sederajat. Sementara UN untuk jenjang sekolah menengah pertama dijadwalkan tanggal 25-28 April 2011 dan UN jenjang sekolah dasar tanggal 10-12 Mei 2011. Sejumlah daerah terlihat sibuk mengumumkan dan melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan ujian nasional ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
            Salah satu fenomena menarik dalam UN 2011 ini adalah tentang jumlah Paket Soal UN 2011, yang belakangan ini baru ada kejelasan setelah Kemdiknas (Mendiknas) menjelaskan secara resmi. Kebijakan Paket Soal UN 2011 menjadi 5 (lima) paket bertujuan untuk menekan kemungkinan untuk mencontek yang dilakukan peserta UN. Metode tersebut dipakai dengan asumsi satu ruang ujian berisi 30 orang, sehingga bisa mempersulit peserta yang ingin mencontek jawaban rekannya. Walaupun orang ingin mencontek pasti tetap bisa setidaknya upaya ini akan mengurangi kecurangan yang dilakukan peserta.
            Selanjutnya kami juga menyimak bahwa upaya tersebut merupakan salah satu upaya memperbaiki kualitas UN dari sekian rentetan langkah untuk meningkatkan kualitas UN tahun ini, disamping memperketat proses percetakan dan penggandaan dan distribusi soal UN serta
meningkatkan peran serta dari perguruan tinggi dalam mengawasi pelaksanaan UN, dimana dalam pengawasannya nanti Mendiknas akan mengajak perguruan tinggi untuk membentuk tim pemantau independen dalam pelaksanaan UN. Kemdiknas bakal melibatkan dosen-dosen perguruan tinggi sebagai pengawas.
            Dalam hal pencetakan soal UN digunakan sistem lelang terbuka. Hanya saja untuk tahun 2011 ada proses yang ditambahkan ke peserta lelang sebelum ditetapkan pemenang. Jadi ada tim dari pusat yang akan lihat percetakannya. Kemdiknas tidak ingin orang masih bisa lalu lalang di lingkungan percetakan padahal ini harus diisolasi. Ini kan dokumen negara, kerahasiaan harus dijamin.
Dasar Pertimbangan Penggunaan 5 Paket Soal UN 2011
            Pertama agar di ruangan ujian dengan adanya 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek. Ini berbeda dengan hanya 2 paket soal seperti UN 2010, yang dibagikan secara terstruktur (selang seling) berdasar nomor ganjil atau genap. Sehingga, tiap siswa selalu mendapat jenis soal yang sama tiap mata pelajaran. Ini berbeda dengan 5 paket soal dimana aplikasi bisa begini : siswa yang saat mata ujian Matematika mendapat paket soal A, bisa jadi keesokan harinya saat mata ujian Bahasa Inggris, mendapat paket soal C. Ini bisa mempersulit upaya main mata antara sekolah dan siswa.
            Kedua, juga memperkecil siapa pun yang mau intervensi karena kesulitan. Itulah alasan utama kenapa diperbanyak paketnya.
Sistem Pengawasan UN 2011
            Pelaksanaan ujian nasional tahun 2011 ini tetap menggunakan pengawas silang. Guru di suatu sekolah tidak diperkenankan menjadi pengawas di sekolahnya sendiri, tetapi harus menjadi pengawas di sekolah lain.
            Ini dilakukan demi menghindari adanya tindakan kecurangan yang dilakukan siswa, bekerja sama dengan guru dalam mengerjakan soal-soal ujian. Pengawas silang ini juga sesuai dengan standar pusat dalam pelaksanaan UN.
Penilaian UN
            Prinsipnya kelulusan siswa antara lain ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai UN yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dan nilai ujian sekolah (US) yang mengakomodir rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 untuk SMP dan SMA.
            Bobot penggabungan adalah 60% untuk UN dan 40% untuk US. Misal nilai UN = 8 dan US = 9. Nilai akhirnya = 8 X 0,6 + 9 X 0,4 = 4,8 + 3,6 = 8,4 berarti lulus karena syarat kelulusannya adalah 5,5.
KESIMPULAN
            Para kontributor Situs Ujian nasional mengemukakan antara lain jika kebijakan tersebut untuk  mencegah tindakan menyontek antar siswa di dalam kelas mungkin bisa efektif. Akan tetapi, jika bertujuan untuk mencegah tindakan menyontek siswa antar kelas belum tentu bisa.
            Pendapat tersebut tidak sepenuhnya bisa kita terima karena bagaimanapun kebijakan tersebut erat kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas Ujian nasional 2011 agar lebih baik dan lebih sukses lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
            Kebijakan Pemerintah dengan Lima Tipe Soal UN harus kita akui merupakan sebuah peningkatan upaya dalam mencegah tindakan mencontek siswa dalam satu ruangan kelas, kemungkinan untuk contek menyontek antara peserta UN diminimalisir. Adapun masalah tindakan menyontek antarkelas itu sangat terkait dengan kedisplinan Tim pengawas independen yang akan dibentuk Menteri. Semoga saja kebijakan tipe soal a, b, c, d dan e bisa berjalan dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar