Pendahuluan
Ujian
Nasional (UN) tahun 2011 sesuai jadwal dipastikan digelar pada 18-21
April 2011 untuk jenjang SMA/MA dan yang sederajat. Sementara UN untuk jenjang
sekolah menengah pertama dijadwalkan tanggal 25-28 April 2011 dan UN jenjang
sekolah dasar tanggal 10-12 Mei 2011. Sejumlah daerah terlihat sibuk
mengumumkan dan melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan ujian nasional ke
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Salah satu fenomena menarik dalam UN
2011 ini adalah tentang jumlah Paket Soal UN 2011, yang
belakangan ini baru ada kejelasan setelah Kemdiknas (Mendiknas) menjelaskan
secara resmi. Kebijakan Paket
Soal UN 2011 menjadi 5 (lima) paket bertujuan untuk menekan
kemungkinan untuk mencontek yang dilakukan peserta UN. Metode tersebut dipakai
dengan asumsi satu ruang ujian berisi 30 orang, sehingga bisa mempersulit
peserta yang ingin mencontek jawaban rekannya. Walaupun orang ingin mencontek
pasti tetap bisa setidaknya upaya ini akan mengurangi kecurangan yang dilakukan
peserta.
Selanjutnya kami juga menyimak bahwa
upaya tersebut merupakan salah satu upaya memperbaiki kualitas UN dari sekian
rentetan langkah untuk meningkatkan kualitas UN tahun ini, disamping
memperketat proses percetakan dan penggandaan dan distribusi soal UN serta
meningkatkan peran serta dari perguruan tinggi dalam mengawasi pelaksanaan UN, dimana dalam pengawasannya nanti Mendiknas akan mengajak perguruan tinggi untuk membentuk tim pemantau independen dalam pelaksanaan UN. Kemdiknas bakal melibatkan dosen-dosen perguruan tinggi sebagai pengawas.
meningkatkan peran serta dari perguruan tinggi dalam mengawasi pelaksanaan UN, dimana dalam pengawasannya nanti Mendiknas akan mengajak perguruan tinggi untuk membentuk tim pemantau independen dalam pelaksanaan UN. Kemdiknas bakal melibatkan dosen-dosen perguruan tinggi sebagai pengawas.
Dalam hal pencetakan soal UN
digunakan sistem lelang terbuka. Hanya saja untuk tahun 2011 ada proses yang
ditambahkan ke peserta lelang sebelum ditetapkan pemenang. Jadi ada tim dari
pusat yang akan lihat percetakannya. Kemdiknas tidak ingin orang masih bisa
lalu lalang di lingkungan percetakan padahal ini harus diisolasi. Ini kan
dokumen negara, kerahasiaan harus dijamin.
Dasar Pertimbangan Penggunaan 5 Paket
Soal UN 2011
Pertama agar di ruangan ujian dengan
adanya 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk
saling kerjasama, menyontek. Ini berbeda dengan hanya 2 paket soal seperti UN
2010, yang dibagikan secara terstruktur (selang seling) berdasar nomor ganjil
atau genap. Sehingga, tiap siswa selalu mendapat jenis soal yang sama tiap mata
pelajaran. Ini berbeda dengan 5 paket soal dimana aplikasi bisa begini : siswa
yang saat mata ujian Matematika mendapat paket soal A, bisa jadi keesokan
harinya saat mata ujian Bahasa Inggris, mendapat paket soal C. Ini bisa
mempersulit upaya main mata antara sekolah dan siswa.
Kedua, juga memperkecil siapa pun
yang mau intervensi karena kesulitan. Itulah alasan utama kenapa diperbanyak
paketnya.
Sistem Pengawasan UN 2011
Pelaksanaan ujian nasional tahun
2011 ini tetap menggunakan pengawas silang. Guru di suatu sekolah tidak
diperkenankan menjadi pengawas di sekolahnya sendiri, tetapi harus menjadi
pengawas di sekolah lain.
Ini dilakukan demi menghindari
adanya tindakan kecurangan yang dilakukan siswa, bekerja sama dengan guru dalam
mengerjakan soal-soal ujian. Pengawas silang ini juga sesuai dengan standar
pusat dalam pelaksanaan UN.
Penilaian UN
Prinsipnya kelulusan siswa antara
lain ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai ditentukan oleh
nilai akhir yaitu gabungan antara nilai UN yang diselenggarakan Badan
Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dan nilai ujian sekolah (US) yang
mengakomodir rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 untuk SMP dan
SMA.
Bobot penggabungan adalah 60% untuk
UN dan 40% untuk US. Misal nilai UN = 8 dan US = 9. Nilai akhirnya = 8 X 0,6 +
9 X 0,4 = 4,8 + 3,6 = 8,4 berarti lulus karena syarat kelulusannya adalah 5,5.
KESIMPULAN
Para kontributor Situs Ujian
nasional mengemukakan antara lain jika kebijakan tersebut
untuk mencegah tindakan menyontek antar siswa di dalam kelas mungkin bisa
efektif. Akan tetapi, jika bertujuan untuk mencegah tindakan menyontek siswa
antar kelas belum tentu bisa.
Pendapat tersebut tidak sepenuhnya
bisa kita terima karena bagaimanapun kebijakan tersebut erat kaitannya dengan
upaya peningkatan kualitas Ujian nasional 2011 agar lebih baik dan lebih sukses
lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kebijakan Pemerintah dengan Lima
Tipe Soal UN harus kita akui merupakan sebuah peningkatan upaya dalam mencegah
tindakan mencontek siswa dalam satu ruangan kelas, kemungkinan untuk contek
menyontek antara peserta UN diminimalisir. Adapun masalah tindakan menyontek
antarkelas itu sangat terkait dengan kedisplinan Tim pengawas independen yang
akan dibentuk Menteri. Semoga saja kebijakan tipe soal a, b, c, d dan e bisa
berjalan dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar