TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan adalah gambaran tentang
nilai – nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
Adapun tujuan pendidikan memiliki 2 fungsi, yaitu
:
1. Memberikan arah kepada segenap kegiatan
pendidikan.
2. Sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap
kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan merupakan komponen
terpenting dalam seluruh kegiatan pendidikan, oleh karena itu kegiatan – kegiatan
yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang sehingga harus
dicegah terjadinya.
Dari hal tersebut terlihat bahwa tujuan
pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat
memaksa tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik
serta dapat diterima masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Salah teoretis
merupakan gejala kekurang pahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan yang
mengakibatkan kesalahan dalam melaksanakan pendidikan (Langeveld, 1955)
Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena
memuat nilai – nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian umum, ideal, dan
kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk dilaksanakan di dalam
praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada
peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu, dengan
menggunakan alat tertentu.
Pelaksanaannya hanya mungkin apabila
tujuan yang ingin dicapai itu dibuat jelas (eksplisit), konkret, dan lingkup
kandungannya terbatas. Dengan kata lain tujuan umum perlu dirinci sehingga
menjadi tujuan yang lebih khusus dan terbatas agar mudah direalisasikan di
dalam praktek.
Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa
tujuan khusus itu diperlukan antara lain :
a. Pengkhususan tujuan memungkinkan
dilaksanakannya tujuan umum melalui proses pendidikan.
b. Adanya kekhususan dari peserta didik,
yaitu yang berkenaan dengan jenis kelamin, pembawaan dan minatnya, kemampuan
orang tuanya, lingkungan masyarakatnya.
c. Kepribadian yang menjadi sasaran untuk
dibentuk atau dikembangkan bersifat kompleks sehingga perlu dirinci dan
dikhususkan, aspek apa yang dikembangkan.
d. Adanya tahap – tahap perkembangan
pendidikan. Jika proses dari satu tahap pendidikan tercapai disebut satu tujuan
sementara telah tercapai.
Misalnya : tujuan SD, tujuan
SMP, dan seterusnya.
e. Adanya kekhususan masing – masing lembaga
penyelenggara pendidikan seperti pendidikan kesehatan, pertanian, dan lain –
lain ataupun jalur pendidikan seperti jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah.
f. Adanya tuntutan persyarataan pekerjaan di lapangan yang harus
dipenuhi oleh peserta didik sebagai pilihannya.
g. Diperlukannya teknik tertentu yang menunjang
pencapaian tujuan lebih lanjut misalnya membaca dan menulis dalam waktu yang
relatif pendek.
Tujuan khusus yang berhubungan
dengan ini bersifat teknis, yang berfungsi sebagai tujuan antara. Karena
sifatnya teknis (tidak ideologis) maka bisa berlaku dalam pendidikan yang
berbeda ideologinya.
h. Adanya kondisi situasional, yaitu
peristiwa – peristiwa yang secara kebetulan muncul tanpa direncanakan. Karena
ada sesuatu peristiwa dimana pendidik memandang perlu untuk bertindak, maka
bertindaklah pendidik dengan tujuan/maksud tertentu. Misalnya ada murid yang
berprestasi, guru lalu memberi pujian dengan tujuan murid terdorong untuk
belajar lebih giat (reinforcement).
i.
Kemampuan
yang ada pada pendidik
Di dalam rentangan antara tujuan umum
dengan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah tujuan antara. Tujuan antara
berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan
rincian khusus. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara
lain, yaitu tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler,dan tujuan
instruksional
a. Tujuan Umum
Pendidikan Nasional Indonesia
ialah manusia Pancasila.
b. Tujuan Institusional
yaitu tujuan yang menjadi
tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya, Misalnya tujuan
pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan pendidikan tingkat menengah, dan
seterusnya. Tujuan pendidikan pertanian tidak sama dengan tujuan pendidikan
teknik. Jika semua lembaga (institusi) dapat mencapai tujuannya berarti tujuan
nasional tercapai, yaitu terwujudnya manusia Pancasilais yang memiliki bekal
khusus sesuai dengan misi lembaga pendidikan di masa seseorang menggemleng
diri.
c. Tujuan Kurikuler
yaitu tujuan bidang studi atau
tujuan mata pelajaaran. Misalnya tujuan IPA, IPS atau Matematika. Setiap
lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan institusionalnya menggunakan
kurikulum. Kurikulum mempunyai tujuan yang disebut tujuan kurikulum.
d. Tujuan Instruksional
Materi kurikulum yang berupa
bidang studi – bidang studi terdiri dari pokok – pokok bahasan. Tujuan pokok
bahasan dan subpokok disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi
pokok bahasan / subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan disebut tujuan
instruksional umum (TIU) dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan
instruksional khusus (TIK). TIK merupakan tujuan yang terletak pada jenjang
terbawah dan paling terbatas ruang lingkupnya. Bersifat operasional dan
terkerjakan (workable).
Secara kaseluruhan macam – macam tujuan tersebut
merupakan satu kebulatan. Tujuan umum memberikan arah kepada semua tujuan yang
lebih rinci dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan yang lebih
khusus menunjang pencapaian tujuan yang lebih luas dan yang jenjangnya lebih
tinggi untuk sampai kepada tujuan umum.
MASYARAKAT
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat
ditinjau dari 3 segi yaitu :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara
pendidikan
baik yang dilembagakan (jalur
sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar sekolah).
b. Lembaga – lembaga kemasyarakatan dan/atau
kelompok sosial di masyarakat
baik langsung maupun tak
langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber
belajar
baik yang dirancang (by
design) maupun yang dimanfaatkan (utility). Perlu pula di ingat bahwa manusia
dalam bekerja dan hidup sehari – hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat
dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata lain,
manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memamfaatkan sumber – sumber
belajar yang tersedia di masyarakatnya dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar