Silahkan Klik

Rabu, 07 Maret 2012

TUJUAN PENDIDIKAN, MASYARAKAT


TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan adalah gambaran tentang nilai – nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
Adapun tujuan pendidikan memiliki 2 fungsi, yaitu :
1.      Memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan.
2.      Sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan merupakan komponen terpenting dalam seluruh kegiatan pendidikan, oleh karena itu kegiatan – kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang sehingga harus dicegah terjadinya.
Dari hal tersebut terlihat bahwa tujuan pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Salah teoretis merupakan gejala kekurang pahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan yang mengakibatkan kesalahan dalam melaksanakan pendidikan (Langeveld, 1955)
Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai – nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu, dengan menggunakan alat tertentu.
Pelaksanaannya hanya mungkin apabila tujuan yang ingin dicapai itu dibuat jelas (eksplisit), konkret, dan lingkup kandungannya terbatas. Dengan kata lain tujuan umum perlu dirinci sehingga menjadi tujuan yang lebih khusus dan terbatas agar mudah direalisasikan di dalam praktek.
Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa tujuan khusus itu diperlukan antara lain :
a.       Pengkhususan tujuan memungkinkan dilaksanakannya tujuan umum melalui proses pendidikan.
b.      Adanya kekhususan dari peserta didik, yaitu yang berkenaan dengan jenis kelamin, pembawaan dan minatnya, kemampuan orang tuanya, lingkungan masyarakatnya.
c.       Kepribadian yang menjadi sasaran untuk dibentuk atau dikembangkan bersifat kompleks sehingga perlu dirinci dan dikhususkan, aspek apa yang dikembangkan.
d.      Adanya tahap – tahap perkembangan pendidikan. Jika proses dari satu tahap pendidikan tercapai disebut satu tujuan sementara telah tercapai.
Misalnya : tujuan SD, tujuan SMP, dan seterusnya.
e.       Adanya kekhususan masing – masing lembaga penyelenggara pendidikan seperti pendidikan kesehatan, pertanian, dan lain – lain ataupun jalur pendidikan seperti jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
f.       Adanya tuntutan  persyarataan pekerjaan di lapangan yang harus dipenuhi oleh peserta didik sebagai pilihannya.
g.      Diperlukannya teknik tertentu yang menunjang pencapaian tujuan lebih lanjut misalnya membaca dan menulis dalam waktu yang relatif pendek.
Tujuan khusus yang berhubungan dengan ini bersifat teknis, yang berfungsi sebagai tujuan antara. Karena sifatnya teknis (tidak ideologis) maka bisa berlaku dalam pendidikan yang berbeda ideologinya.
h.      Adanya kondisi situasional, yaitu peristiwa – peristiwa yang secara kebetulan muncul tanpa direncanakan. Karena ada sesuatu peristiwa dimana pendidik memandang perlu untuk bertindak, maka bertindaklah pendidik dengan tujuan/maksud tertentu. Misalnya ada murid yang berprestasi, guru lalu memberi pujian dengan tujuan murid terdorong untuk belajar lebih giat (reinforcement).
i.        Kemampuan yang ada pada pendidik

Di dalam rentangan antara tujuan umum dengan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah tujuan antara. Tujuan antara berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan rincian khusus. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara lain, yaitu tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler,dan tujuan instruksional
a.       Tujuan Umum
Pendidikan Nasional Indonesia ialah manusia Pancasila.
b.      Tujuan Institusional
yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya, Misalnya tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan pendidikan tingkat menengah, dan seterusnya. Tujuan pendidikan pertanian tidak sama dengan tujuan pendidikan teknik. Jika semua lembaga (institusi) dapat mencapai tujuannya berarti tujuan nasional tercapai, yaitu terwujudnya manusia Pancasilais yang memiliki bekal khusus sesuai dengan misi lembaga pendidikan di masa seseorang menggemleng diri.
c.       Tujuan Kurikuler
yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaaran. Misalnya tujuan IPA, IPS atau Matematika. Setiap lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan institusionalnya menggunakan kurikulum. Kurikulum mempunyai tujuan yang disebut tujuan kurikulum.
d.      Tujuan Instruksional
Materi kurikulum yang berupa bidang studi – bidang studi terdiri dari pokok – pokok bahasan. Tujuan pokok bahasan dan subpokok disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan / subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan disebut tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan instruksional khusus (TIK). TIK merupakan tujuan yang terletak pada jenjang terbawah dan paling terbatas ruang lingkupnya. Bersifat operasional dan terkerjakan (workable).

Secara kaseluruhan macam – macam tujuan tersebut merupakan satu kebulatan. Tujuan umum memberikan arah kepada semua tujuan yang lebih rinci dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan yang lebih khusus menunjang pencapaian tujuan yang lebih luas dan yang jenjangnya lebih tinggi untuk sampai kepada tujuan umum.
MASYARAKAT
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi yaitu :
a.       Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan
baik yang dilembagakan (jalur sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar sekolah).
b.      Lembaga – lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat
baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c.       Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar
baik yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility). Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari – hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memamfaatkan sumber – sumber belajar yang tersedia di masyarakatnya dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar