Selama hidupnya
manusia akan selalu mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah dan masyarakat
luas. Ketiga lingkungan itu disebut Tripusat Pendidikan yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi. Di dalan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang
Sisdiknas, peranan ketiga tripusat pendidikan itu menjiwai berbagai ketentuan
di dalamnya. Pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa sisdiknas adalah satu keseluruhan
yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu
dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan
menetapkan tentang tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan ditetapkan dengan dua
jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (meliputi
keluarga, kelompok belajar, kursus, dll). Maka peranan dan fungsi setiap pusat
pendidikan tersebut sangat penting karena akan memberikan wawasan yang tepat
serta pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya
pendidikan tsb.
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Pendidikan adalah sejumlah kemampuan
yang dapat dikembangkan melalui pengalaman yang terjadi karena interaksi
manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
manusia secara efisien dan efektif. Sedangkan latar tempat berlangsungnya
pendidikan itu disebut dengan Lingkungan Pendidikan, khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasarkan
perbedaan ciri – cirri penyelenggaraan pendidikan pada ketiga lingkungan
pendidikan itu, maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan informal,
pendiidkan formal dan pendidikan nonformal.
v
Pendidikan informal adalah pendidikan yang
terjadi dalam lingkungan keluarga yang berlangsung secara alamiah dan wajar.
v
Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang
secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan – aturan yang ketat,
seperti harus berjenjang dan berkesinambungan.
v
Pendidikan nonformal adalah pendidikan di lingkungan masyarakat (
Misalnya kursus dan kelompok belajar ) tidak dipersyaratkan berjenjang dan
berkesinambungan serta dengan aturan – aturan yang lebih longgar.
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Fungsi Lingkungan Pendidikan adalah
membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya
( Fisik, sosial dan budaya ) utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Masyarakat akan
dapat berfungsi dengan baik jika setiap individu belajar berbagai hal, baik
pola – pola tingkah laku umum maupun peranan yang berbeda – beda. Sehubungan
dengan itu pendidikan bertugas untuk mengajarkan berbagai macam keterampilan
dan keahlian.
Pelaksanaan pendidikan dilakukan
melalui tiga kegiatan yaitu membimbing, mengajar dan melatih.
v
Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan
jati diri dan pribadi dari segi- segi prilaku umum ( Aspek Pembudayaan )
v
Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan
v
Melatih, terutama berkaitan dengan keterampilan
dan kemahiran (Aspek Teknologi).
C. Tripusat Pendidikan :
Ø
Lingkungan Keluarga,
Ø
Lingkungan Sekolah,
Ø
Lingkungan Masyarakat.
Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan
primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan
sedarah. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti ( Nucleus Family : ayah, ibu
dan anak ), Atau keluarga yang diperluas ( Disamping inti, ada orang lain:
kakek, nenek, adik/kakak ipar, pembantu, dll ). Ibu merupakan anggota keluarga
yang mula - mula paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada
akhirnya seluruh anggota keluarga itu ikut berinteraksi dengan anak. Selain
faktor iklim sosial tsb, faktor kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan
perumahannya dll juga mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam keluarga tsb.
Fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yaitu membangun
manusia Indonesia
seutuhnya. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. Pendidikan keluarga itu merupakan
salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup.
Keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk
melangsungkan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi
anak – anak tetapi juga pada para remaja. Peran orang tua dalam keluarga adalah
sebagai penuntun, pengajar dan pemberi contoh. Tugas pendidikan dalam keluarga
adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik
anak – anaknya dengan optimal.
Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang
untuk melaksanakan pendidikan. Sekolah seharusnya menjadi pusat pendidikan
untuk menyiapkan manusia Indonesia
sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, warga dunia di masa depan.
Sekolah yang demikianlah yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan
secara optimal, yakni mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan nasional di bidang pendidikan
adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur serta memungkinkan para
warganya mengembangkan diri baik berkenan dengan aspek jasmaniah maupun
rohaniah. Salah satu alternatif yang mungkin dilakukan di sekolah untuk
melaksankan kebijakan nasional itu adalah secara bertahap mengembangkan sekolah
menjadi suatu tempat pusat latihan ( training center ) manusia Indonesia
di masa depan. Sekolah sebagai pusat pendidikanadalah sekolah yang mencerminkan
masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan
teknologi tetapi tetap berpijak pada ciri keindonesiaan. Alternatif lain yang
mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, antara lain :
a.
Pengajaran Yang Mendidik
Pengajaran yang mendidik adalah pengajaran yang secara serentak memberi
peluang pencapaian tujuan intruksional bidang studi dan tujuan – tujuan umum
pendidikan. Kegiatan belajar mengajar melalui proses tanya jawab akan memberi
peranan dan tanggung jawab yang selaras dan seimbang antara guru dan siswa. Hal
itu akan terlaksana dengan efisien dan efektif apabila guru memiliki wawasan
kependidikan yang mantap serta menguasai
berbagai strategi belajar mengajar. Pemberian prakarsa dan tanggung
jawab sedini mungkin kepada siswa untuk berperan di dalam kegiatan belajar
mengajar akan sangat bermanfaat bukan hanya dalam pencapaian siswa di sekolah,
tetapi juga untuk membentuk dan memperkuat kebiasaan belajar terus – menerus sesuai
dengan asaa pendidikan seumur hidup.
Dalam upaya mewujudkan pengajaran yang mendidik, setiap keputusan dan
tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa berbagai
dampak atau efek kepada siswa, baik efek instruksional (Instructional Effect)
maupun efek pengiring (Nurturant Effect). Efek Instruksional merupakan efek
langsung dari bahan ajaran yang menjadi isi pesan dari belajar mengajar. Sedangkan
Efek Pengiring merupakan efek tidak langsung dari bahan ajaran dan atau
pengalaman belajar yang dihayati oleh siswa sebagai akibat dari strategi
belajar mengajar yang menjadi landasan dari kegiatan belajar mengajar tersebut.
Pengalaman belajar merupakan sesuatu yang unik dan kompleks, tetapi dapat
dibedakan dalam tiga jenis sesuai dengan sasaran pembentukan atau tujuan
pendidikan yang akan dicapai :
1. Pengkajian
untuk pembentukan pengetahuan – pemahaman yang dapat dirancang dan dilaksanakan
dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti :
a. Dari
segi caranya : mendengarkan ceramah, membaca buku, berdiskusi, melakukan
pengamatan langsung dll.
b. Dari
segi peranan subjek didik di dalam pengolahan pesan : ekspositorik yaitu pesan
diolah hanya oleh guru atau heuristik atau problematik yaitu pesan diolah
bersama oleh guru dan siswa.
c. Dari
segi cara pengolahan pesan : Deduktif (dari umum ke khusus) atau induktif (dari
khusus ke umum)
d. Dari
segi pengaturan subjek didik : kelompok besar, kelompok kecil atau perorangan
2. Latihan
untuk sasaran pembentukan keterampilan( fisik, sosial maupun intelektual ).
3. Penghayatan
kegiatan/peristiwa sarat nilai untuk sasaran pembentukan nilai dan sikap
(afektif), dengan pelibatan secara langsung baik sebagai pelaku maupun penerima
perlakuan.
b. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan
( BP ) di sekolah. Bidang garapan program BP adalah perkembanganpribadi peserta
didik, khususnya aspek sikap dan perilaku atau kawasan afektif.
c. Pengembangan
perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat sumber belajar ( PSB ). Pengembangan
perpustakaan sekolah yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi juga
berbagai sumber belajar lainnya, baik sumber belajar yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan. Pengembangan PSB dapat dilakukan secara bertahap sehingga pada
akhirnya dapat berperan ganda yaitu sebagai “ Mitra Kelas “ dalam proses
belajar mengajar dan tempat pengkajian berbagai pengembangan sistem
intruksional.
d. Peningkatan dan
pemantapan program pengolahan sekolah, khususnya yang terkait dengan peserta
didik. Pengelola sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya
merupakan refleksi dari suatu masyarakat sebagaimana yang dicita - citakan
dalam tujuan nasional.
C. PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT
PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Perkembangan peserta didik
pada umumnya diengaruhi oleh berbagai faktor yaitu hereditas, lingkungan proses
perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan peranan tripusat
pendidikan yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri atauun secara
bersama-sama. Kaitan antara tripusat pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan
(membimbing, mengajar, dan melitih) adalah untuk mewujudkan jati diri yang
mantap, penguasaan pengetahuan dan kemahiran keterampilan. Setiap pusat
pendidikan dapat berpeluang member kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan
pendidikan yaitu :
1. Pembimbingan
dalam upaya pemantapan pribadi yang berudaya.
2. Pengajaran
dalam upaya penguasaanpengetahuan.
3. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
0 komentar:
Posting Komentar