Silahkan Klik

Rabu, 07 Maret 2012

LINGKUNGAN PENDIDIKAN


Selama hidupnya manusia akan selalu mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu disebut Tripusat Pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Di dalan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas, peranan ketiga tripusat pendidikan itu menjiwai berbagai ketentuan di dalamnya. Pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa sisdiknas adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan menetapkan tentang tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan ditetapkan dengan dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dll). Maka peranan dan fungsi setiap pusat pendidikan tersebut sangat penting karena akan memberikan wawasan yang tepat serta pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya pendidikan tsb.

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
            Pendidikan adalah sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman yang terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara efisien dan efektif. Sedangkan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut dengan Lingkungan Pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasarkan perbedaan ciri – cirri penyelenggaraan pendidikan pada ketiga lingkungan pendidikan itu, maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan informal, pendiidkan formal dan pendidikan nonformal.
v  Pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga yang berlangsung secara alamiah dan wajar.
v  Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan – aturan yang ketat, seperti harus berjenjang dan berkesinambungan.
v  Pendidikan nonformal adalah  pendidikan di lingkungan masyarakat ( Misalnya kursus dan kelompok belajar ) tidak dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan serta dengan aturan – aturan yang lebih longgar.

B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
            Fungsi Lingkungan Pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya ( Fisik, sosial dan budaya ) utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Masyarakat akan dapat berfungsi dengan baik jika setiap individu belajar berbagai hal, baik pola – pola tingkah laku umum maupun peranan yang berbeda – beda. Sehubungan dengan itu pendidikan bertugas untuk mengajarkan berbagai macam keterampilan dan keahlian.
            Pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga kegiatan yaitu membimbing, mengajar dan melatih.
v  Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi dari segi- segi prilaku umum ( Aspek Pembudayaan )
v  Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan
v  Melatih, terutama berkaitan dengan keterampilan dan kemahiran (Aspek Teknologi).

C. Tripusat Pendidikan :
Ø  Lingkungan Keluarga,
Ø  Lingkungan Sekolah,
Ø  Lingkungan Masyarakat.

Keluarga
      Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti ( Nucleus Family : ayah, ibu dan anak ), Atau keluarga yang diperluas ( Disamping inti, ada orang lain: kakek, nenek, adik/kakak ipar, pembantu, dll ). Ibu merupakan anggota keluarga yang mula - mula paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada akhirnya seluruh anggota keluarga itu ikut berinteraksi dengan anak. Selain faktor iklim sosial tsb, faktor kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan perumahannya dll juga mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam keluarga tsb.
Fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. Pendidikan keluarga itu merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup. Keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi anak – anak tetapi juga pada para remaja. Peran orang tua dalam keluarga adalah sebagai penuntun, pengajar dan pemberi contoh. Tugas pendidikan dalam keluarga adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak – anaknya dengan optimal. 

Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Sekolah seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, warga dunia di masa depan. Sekolah yang demikianlah yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal, yakni mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur serta memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik berkenan dengan aspek jasmaniah maupun rohaniah. Salah satu alternatif yang mungkin dilakukan di sekolah untuk melaksankan kebijakan nasional itu adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat latihan ( training center ) manusia Indonesia di masa depan. Sekolah sebagai pusat pendidikanadalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi tetap berpijak pada ciri keindonesiaan. Alternatif lain yang mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, antara lain :
a.       Pengajaran Yang Mendidik
Pengajaran yang mendidik adalah pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan intruksional bidang studi dan tujuan – tujuan umum pendidikan. Kegiatan belajar mengajar melalui proses tanya jawab akan memberi peranan dan tanggung jawab yang selaras dan seimbang antara guru dan siswa. Hal itu akan terlaksana dengan efisien dan efektif apabila guru memiliki wawasan kependidikan yang mantap serta menguasai  berbagai strategi belajar mengajar. Pemberian prakarsa dan tanggung jawab sedini mungkin kepada siswa untuk berperan di dalam kegiatan belajar mengajar akan sangat bermanfaat bukan hanya dalam pencapaian siswa di sekolah, tetapi juga untuk membentuk dan memperkuat kebiasaan belajar terus – menerus sesuai dengan asaa pendidikan seumur hidup.
Dalam upaya mewujudkan pengajaran yang mendidik, setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa berbagai dampak atau efek kepada siswa, baik efek instruksional (Instructional Effect) maupun efek pengiring (Nurturant Effect). Efek Instruksional merupakan efek langsung dari bahan ajaran yang menjadi isi pesan dari belajar mengajar. Sedangkan Efek Pengiring merupakan efek tidak langsung dari bahan ajaran dan atau pengalaman belajar yang dihayati oleh siswa sebagai akibat dari strategi belajar mengajar yang menjadi landasan dari kegiatan belajar mengajar tersebut.
Pengalaman belajar merupakan sesuatu yang unik dan kompleks, tetapi dapat dibedakan dalam tiga jenis sesuai dengan sasaran pembentukan atau tujuan pendidikan yang akan dicapai :
1.   Pengkajian untuk pembentukan pengetahuan – pemahaman yang dapat dirancang dan dilaksanakan dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti :
a.   Dari segi caranya : mendengarkan ceramah, membaca buku, berdiskusi, melakukan pengamatan langsung dll.
b.   Dari segi peranan subjek didik di dalam pengolahan pesan : ekspositorik yaitu pesan diolah hanya oleh guru atau heuristik atau problematik yaitu pesan diolah bersama oleh guru dan siswa.
c.   Dari segi cara pengolahan pesan : Deduktif (dari umum ke khusus) atau induktif (dari khusus ke umum)
d.   Dari segi pengaturan subjek didik : kelompok besar, kelompok kecil atau perorangan
2.   Latihan untuk sasaran pembentukan keterampilan( fisik, sosial maupun intelektual ).
3.   Penghayatan kegiatan/peristiwa sarat nilai untuk sasaran pembentukan nilai dan sikap (afektif), dengan pelibatan secara langsung baik sebagai pelaku maupun penerima perlakuan.

b.   Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan ( BP ) di sekolah. Bidang garapan program BP adalah perkembanganpribadi peserta didik, khususnya aspek sikap dan perilaku atau kawasan afektif.
            c.   Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat sumber belajar ( PSB ). Pengembangan perpustakaan sekolah yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi juga berbagai sumber belajar lainnya, baik sumber belajar yang dirancang maupun yang dimanfaatkan. Pengembangan PSB dapat dilakukan secara bertahap sehingga pada akhirnya dapat berperan ganda yaitu sebagai “ Mitra Kelas “ dalam proses belajar mengajar dan tempat pengkajian berbagai pengembangan sistem intruksional.
            d.   Peningkatan dan pemantapan program pengolahan sekolah, khususnya yang terkait dengan peserta didik. Pengelola sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya merupakan refleksi dari suatu masyarakat sebagaimana yang dicita - citakan dalam tujuan nasional.

C.     PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
            Perkembangan peserta didik pada umumnya diengaruhi oleh berbagai faktor yaitu hereditas, lingkungan proses perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan peranan tripusat pendidikan yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri atauun secara bersama-sama. Kaitan antara tripusat pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan (membimbing, mengajar, dan melitih) adalah untuk mewujudkan jati diri yang mantap, penguasaan pengetahuan dan kemahiran keterampilan. Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang member kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan yaitu :
1.      Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berudaya.
2.      Pengajaran dalam upaya penguasaanpengetahuan.
3.       Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

0 komentar:

Posting Komentar